Jangan remehkan pelukan. Studi yang dilakukan oleh Prof Sheldon Cohen dari Carnegie Mellon University, Amerika Serikat, menemukan kaitan antara stress dan penyakit flu. Ternyata pelukan mampu memberikan kenyamanan bagi seseorang sehingga lepas dari stress, sekaligus membuatnya mampu lepas dari penyakit flu.
Studi ini menemukan kaitan antara pelukan dengan kemampuannya untuk mencegah infeksi. Semakin sering seseorang dipeluk, maka risiko untuk mengalami penularan penyakit dapat dicegah. Kadar stress dapat diturunkan pula hingga batas maksimal.
“Penelitian kami menemukan bahwa mereka yang lebih sering dipeluk memiliki level stres yang lebih rendah, sehingga risiko kemungkinan mereka terserang infeksi penyakit pun semakin kecil,” kata Prof Cohen, seperti dikutip laman Detik Health yang melansir dari Daily Mail.
Pada studi ini ditemukan kaitan antara stress dengan flu. Orang yang stress diketahui mudah mengalami sakit flu yang ditandai dengan beberapa gejala seperti pilek, batuk, sakit kepala, hingga demam. Orang yang level stresnya paling tingg adalah yang paling gampang mendapatkan infeksi dari flu influenza.
Untuk membuktikan manfaat pelukan ini, telah disiapkan 400 orang sebagai relawan. Mereka ditanyai tentang banyaknya pelukan yang diterimanya dalam sehari beserta kondisi keluarganya yang terbaru. Mereka lalu ditempatkan pada sebuah ruangan yang diberi paparan virus influenza.
Hasilnya, relawan yang lebih sering mendapatkan pelukan memiliki kondisi keluarga lebih baik dan sulit mendapatkan infeksi virus influenza. Pada relawan yang jarang dipeluk dan memiliki konsentrasi stress cukup tinggi dalam pikirannya, lebih gampang mendapatkan infeksi virus tersebut.
“Kita tahu bahwa dukungan dari rekan, sahabat dan keluarga sangat membantu mengurangi risiko stres. Ternyata berpelukan merupakan cara termudah dan hemat biaya untuk melakukan hal tersebut,” tutur Prof Cohen.
Postingan
0 komentar