https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh63Bm1EQFXirb1NLG1STHlADrmuYpBn-g5PsuiYyYZyfTPp9S43OOVLWvVUXtR14QFT7PpSp0-Xpq9PLEmbVjUXyNN1ACjJK4JMi8sf5RyMoHk3dW0IqOg274ev19SC4UBD31ZhWvpk9Y/s1600/ads+486x60.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0hHjw1LiyXVhyphenhyphenKGPRUWu9I-IgmzLh4B_NXLQJ6j-IpaAXaR6MDL6i1sB4Zy1CsG7dG8pnQeQmUEq-SXz0uB3loGUKBGk1F-_R1lUmgnJdY3yR1NAfCdZmNT4fLp9yV6WSPIOS0wW-NBw/s1600/header.jpg

Sabtu, 07 April 2012

Kaum Narsis: Bukan Pemimpin yang Baik


Hati-hati saja memilih pemimpin, siapa tahu dia cuma pengidap narsis yang berbahaya. Masih ingat studi tentang orang narsis? Kali ini ada lagi studi lain. Pengidap narsisme dikatakan suka sekali mengemban tugas, senang menjadi pemimpin, dan bahkan
cenderung menjadi politisi. Tapi bukan berarti mereka adalah pemimpin yang baik. Studi ini juga mengatakan bahwa orang narsis tidak memiliki kelebihan lain dalam bidang kepemimpinan. Melebih-lebihkan kemampuan dan bakatnya, egois, juga sering dilakukan oleh orang narsis. Tapi ingat, narsis ini beda dengan rasa percaya diri yang tinggi. Itu adalah dua hal yang berbeda.

Suka Memimpin


“Orang dengan percaya diri tinggi biasanya sangat konfiden dan menarik, mereka masih punya komponen peduli dengan orang lain,” ujar Amy Brunell, psiklog dari Ohio State University.”Sedangkan kaum narsis hanya terpusat menonjolkan bakat dan kemampuannya tanpa peduli perasaan orang lain.”
Namun tak heran jika orang narsis bisa jadi pemimpin. Mereka suka kekuatan, kekuasaan, egois dan mampu tampil menarik dan sangat terbuka. Masalahnya adalah mereka bukan pemimpin yang baik.


Hasil studi yang dipublikasikan di Personality and Social Psychology Bulletin ini melibatkan 432 pelajar yang mengikuti survei seputar kepribadian. Terlihat bahwa pelajar dengan skor tinggi dalam dimensi narsism, yaitu merindukan kekuasaan, memang terbukti jadi pemimpin kelompok. Studi lain melibatkan 150 orang manajer bisnis yang sudah mengecap pendidikan MBA program.


Brunell yakin bahwa hasil studi itu berlaku juga bagi semua profesi dan aspek kehidupan, mulai dari politisi sampai pebisnis. “Saya tak akan heran jika banyak orang narsis menyalonkan diri sebagai kandidat presiden,” ujar Brunell.


Nah, di masa menjelang Pemilu ini, waspadalah memilih pemimpin bangsa yang narsis!


Diterjemahkan secara bebas dari Livescience.
Foto:dba-oracle.com
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Artikel Terbaik
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top